Rabu, 09 Mei 2012

suara hatiku



AKU DAN HATIKU
Ditengah singsingan senja kucoba menuai nada, nada yang seakan amat menyesakkan dada. Kurangkai bait perbait hingga menjadi untaian lagu, tentunya lagu hatiku.
Kucoba terpesona pada burung yang berkicau tapi ia tak kunjung dengar tangisku. Aku berteriak pada mentari, tapi dia tak gubris aku, kumelangkah menuju laut, tapi laut tak pernah beri inspirasi untukku, dan terakhir kalinya kuberlari pada waktu, sayang waktu tak pernah beri aku ujung.
Pengap……….sumpek……..bosan……..
Begitulah hari-hariku. Kapan aku melayang bersama burung yang hidup mengudara, dan kapan aku melaut bak ikan yang menembus karang. Aku hanya sesosok insan yang hidup dalam pengap, laksana seseorang yang berjalan bersama asap, ingin rasanya kumenggapai depan tapi sayang semakin kumembuka mata, sedetik itu juga perih melanda.
Aku butuh ambisi dan  merangkul hangatnya ikhtiar untuk mengecam beberapa cita , agar aku bisa merangkak dan tersenyum diawal senja.
Rabby…………………
Tunjuki aku selalu. Aku tak yakin akan tersenyum, tapi mungkinkah ini kelemahanku yang tak mau menghadap langit karena kutahu dahan beringin halangi mata kecilku. Aku ingin berteriak, mencoba meluapkan kesah gundahku.
Kebodohanku selama ini…..
Aku terlalu mudah untuk menangis…

                                  Roamer Girl

                             Abidah Tika Novadila Lubis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar